Monday, November 19, 2012

sistem power window



Sistem Power Window

Sistem power window merupakan bagian dari rangkaian kelistrikan bodi yang bertujuan memudahkan pengendara dalam mengoperasikan jendela mobil. Pengendara dapat mengatur kerja dari power window melalui switch. Ketika pengendara menekan switch maka motor power window akan berputar dan akan membuat jendela bekerja baik membuka maupun menutup.  Perputaran  power window  akan  berubah  naik  dan  turun  melalui   regulator  jendela  untuk membuka atau menutup jendela.

1.1.        Komponen-Komponen Pada Power Window 
Gambar 1. Sistem power window

Power window mempunyai beberapa komponen agar dapat berkerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah:

·         Motor power window
Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi magnet untuk menghasilkan energi mekanis. Operasi motor tergantung pada interaksi dua medan magnet.  Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi).
Jenis motor yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC. Salah satu keistimewaan motor DC ini adalah kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Sifat dari motor DC  bila tenaga mekanik yang diperlukan cukup kecil maka motor  DC yang digunakan cukup kecil pula. Motor DC untuk tenaga kecil pada umumnya menggunakan magnet permanen sedangkan motor listrik arus searah yang dapat menghasilkan tenaga mekanik besar menggunakan magnet listrik.
Motor ini  bergerak  kedepan  dan  kebelakang  sesuai  dengan pengoperasian switch. Arah putaran motor DC magnet permanen ditentukan oleh arah   arus yang mengalir pada kumparan jangkar. Pembalikan ujung-ujung jangkar tidak membalik arah putaran. Kecepatan motor magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar. Semakin besar tegangan  jangkar,  semakin  tinggi  kecepatan  motor. 






Gambar 2.  Motor power window
Motor DC memiliki beberapa bagian yaitu:
1)    Stator motor DC
Stator merupakan bagian dari motor yang permanen atau tidak berputar.  Bagian ini menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari koil (elektromagnetik), maupun dari magnet
Gambar 3. Konstruksi stator motor DC

2)    Rotor atau Jangkar motor DC
Fungsi dari rotor atau jangkar yaitu untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar. Rotor terdiri dari poros baja  dimana  tumpukan  keping-keping  inti  yang berbentuk silinder dijepit. Pada  inti  terdapat  alur-alur dimana lilitan rotor diletakkan.
Gambar 4. Rotor atau jangkar motor DC

3)    Komutator
Konstruksi dari komutator terdiri dari lamel-lamel, antar lamel dengan lamel lainnya diisolasi dengan mica.
Gambar 5. Komutator
4)    Sikat (Brush)
Fungsi dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar beban, aliran arus tersebut akan mengalir dari sumber dan diterima oleh kontaktor.  

Gambar 6. Brush dan pemegangnya

·         Saklar atau Switch
Merupakan komponen utama dalam power window karena sebagai penyambung dan pemutus arus untuk menaikan atau menurunkan jendela. Jendela dapat dinaikan atau diturunan dengan cara membalik kutup tegangan pada saklar.
Dengan kata lain dua kabel yang keluar dari motor power window (umumnya berwarna hijau dan biru), digunakan dengan cara membolak-balikkan kutub tegangan masuknya. Untuk keperluan tersebut, perlu juga disediakan terminal – female sebanyak 5unit dan crimpler untuk pemasangan terminal tersebut.
 

Gambar 7. Switch Power window

-       Jika switch dalam kondisi off. Maka kedua kutup akan menjadi kutup negatif sehingga power window tidak akan bergerak.
-       Jika switch ditekan ke kiri maka salah satu kutup akan berubah menjadi kutup positif yang mengakibatkan jendela dapat bergerak naik.
-       Jika switch ditekan ke kanan maka salah satu kutup akan berubah menjadi kutup positif yang mengakibatkan jendela dapat bergerak turun.

              
Gambar 7. Kondisi switch ketika naik (kiri) dan turun (kanan)
Menurut fungsinya switch dalam power window terbagi atas:
1)    Saklar utama power window (Power window main switchI)
Gambar 7. Power window main switch
Letak dari switch utama (master switch) power window ada pada pintu pengemudi. Switch utama power window  berfungsi sebagai mengontrol semua sistem dari power window dan mengontrol semua motor power window.
2)    Switch  pengunci  jendela  (Switch Lock Power Window)  
Berfungsi sebagai switch untuk mengunci power window agar tidak bisa diaktifkan dari tombol power window di tiap pintu kecuali pada jendela pengemudi. Switch ini memutus kutub negatif dari switch utama power window ke semua switch power window, sehingga tombol pada 3 pintu tidak berfungsi, hanya memiliki polaritas positif saja.

Gambar 8. Switch Lock Power Window


3)    Switch power window
Masing-masing  switch power window berfungsi menggerakkan motor  power window dari masing-masing jendela penumpang depan dan  belakang.  Letak  dari  switch  power  window  ada  pada  masing- masing pintu penumpang. Switch ini hanya dapat digunakan ketika Switch Lock Power Window dalam keadaan off.

Gambar 8. Switch power window

·         Regulator Jendela (window regulator)
Window regulator berfungsi sebagai pengubah gerakan berputar dari motor power window adalah gerakan keatas dan kebawah untuk membuka dan menutup jendela. Tipe regulator jendela yang ada pada  power window ada dua yaitu:
1)    Tipe regulator jenis x-arm
Merupakan regulator yang penggeraknya menggunakan kabel untuk pengoperasian power window. Mempunyai kelebihan suara   yang tidak berisik dan tidak menggunakan banyak tempat Biasa digunakan kendaraan kecil dan kendaraan penumpang.
         
Gambar 9.  Regulator power window jenis X-arm




2)    Tipe regulator jenis kabel
Merupakan regulator yang penggeraknya menggunakan kabel untuk pengoperasian power window. Mengeluarkan bunyi saat beroperasi dan memakan banyak tempat.Biasa digunakan kendaraan-kendaraan besar.

         
Gambar 10.  Regulator power window jenis kabel

·         Relay power window
Relay pada power window berfungsi sebagai pengaman dari switch. Apabila arus yang mengalir terlalu besar maka kumparan yang ada dalam relai akan terputus.
Gambar 11. Relay power window

·         Fuse
Fuse berfungsi sebagai pengaman dari kerusakan pada jaringan kelilistrikan.  Apabila  arus  listrik  yang  mengalir  lebih  besar  dari kapasitasnya maka logam fuse akan putus.
Gambar 12. Fuse


·         Circuit Breaker
Cara  kerja  alat  ini  adalah  saat  arus  yang  berlebihan  (konsleting) mengalir  melalui  circuit  breaker,  maka  bimetal  menjadi  panas.  Ini menyebabkan  lempengan  membengkok,  sehingga  hubungan  circuit breaker menjadi terbuka dan memutuskan aliran listrik.
Gambar 13. Circuit breaker

·         Baterai
Fungsi baterai sebagai sumber arus atau penyuplai arus ke setiap sistem yang membutuhkan arus dalam pengoperasiannya.

No comments:

Post a Comment