Sistem Power Window
Sistem power window merupakan bagian dari rangkaian kelistrikan bodi yang
bertujuan memudahkan pengendara dalam mengoperasikan jendela mobil. Pengendara
dapat mengatur kerja dari power window melalui switch. Ketika pengendara
menekan switch maka motor power window akan berputar dan akan membuat jendela
bekerja baik membuka maupun menutup.
Perputaran power window akan
berubah naik dan
turun melalui regulator
jendela untuk membuka atau
menutup jendela.
1.1.
Komponen-Komponen
Pada Power Window
Gambar 1. Sistem power window
Power window mempunyai beberapa komponen agar dapat
berkerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah:
·
Motor power window
Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi magnet
untuk menghasilkan energi mekanis. Operasi motor tergantung pada interaksi dua
medan magnet. Secara sederhana dikatakan
bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat
berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan
gaya yang menggerakkan (torsi).
Jenis motor
yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC. Salah satu
keistimewaan motor DC ini adalah kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah.
Sifat dari motor DC bila tenaga mekanik
yang diperlukan cukup kecil maka motor
DC yang digunakan cukup kecil pula. Motor DC untuk tenaga kecil pada
umumnya menggunakan magnet permanen sedangkan motor listrik arus searah yang
dapat menghasilkan tenaga mekanik besar menggunakan magnet listrik.
Motor ini bergerak kedepan dan kebelakang sesuai dengan pengoperasian switch. Arah putaran
motor DC magnet permanen ditentukan oleh arah
arus yang mengalir pada kumparan jangkar. Pembalikan ujung-ujung jangkar
tidak membalik arah putaran. Kecepatan motor magnet permanen berbanding
langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar. Semakin
besar tegangan jangkar, semakin
tinggi kecepatan motor.
Gambar 2. Motor power window
Motor DC
memiliki beberapa bagian yaitu:
1) Stator motor
DC
Stator
merupakan bagian dari motor yang permanen atau tidak berputar. Bagian ini menghasilkan medan magnet, baik
yang dihasilkan dari koil (elektromagnetik), maupun dari magnet
Gambar 3.
Konstruksi stator motor DC
2) Rotor atau Jangkar motor DC
Fungsi dari
rotor atau jangkar yaitu untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik
dalam bentuk gerak putar. Rotor terdiri dari poros baja dimana
tumpukan keping-keping inti
yang berbentuk silinder dijepit. Pada
inti terdapat alur-alur dimana lilitan rotor diletakkan.
Gambar 4. Rotor
atau jangkar motor DC
3) Komutator
Konstruksi dari
komutator terdiri dari lamel-lamel, antar lamel dengan lamel lainnya diisolasi
dengan mica.
Gambar 5.
Komutator
4)
Sikat (Brush)
Fungsi dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran
arus dari lilitan jangkar beban, aliran arus tersebut akan mengalir dari sumber
dan diterima oleh kontaktor.
Gambar 6. Brush
dan pemegangnya
·
Saklar atau Switch
Merupakan komponen utama dalam power window karena sebagai penyambung
dan pemutus arus untuk menaikan atau menurunkan jendela. Jendela dapat dinaikan
atau diturunan dengan cara membalik kutup tegangan pada saklar.
Dengan kata lain dua kabel yang keluar dari motor power
window (umumnya berwarna hijau dan biru), digunakan dengan cara
membolak-balikkan kutub tegangan masuknya. Untuk keperluan tersebut, perlu juga
disediakan terminal – female sebanyak 5unit dan crimpler untuk pemasangan
terminal tersebut.
Gambar 7. Switch Power window
-
Jika switch dalam kondisi off. Maka kedua kutup akan
menjadi kutup negatif sehingga power window tidak akan bergerak.
-
Jika switch ditekan ke kiri maka salah satu kutup akan
berubah menjadi kutup positif yang mengakibatkan jendela dapat bergerak naik.
-
Jika switch ditekan ke kanan maka salah satu kutup akan
berubah menjadi kutup positif yang mengakibatkan jendela dapat bergerak turun.
Gambar 7. Kondisi switch ketika naik (kiri) dan turun
(kanan)
Menurut fungsinya switch dalam power window terbagi atas:
1) Saklar utama power
window (Power window main
switchI)
Gambar 7. Power window main switch
Letak dari switch utama (master switch) power window ada pada pintu pengemudi. Switch utama
power window berfungsi sebagai mengontrol semua sistem dari power
window dan mengontrol semua motor power window.
2) Switch pengunci jendela (Switch Lock Power Window)
Berfungsi sebagai switch untuk mengunci power window agar
tidak bisa diaktifkan dari tombol power window di tiap pintu kecuali pada jendela
pengemudi. Switch ini memutus kutub
negatif dari switch utama power window ke semua switch power window, sehingga
tombol pada 3 pintu tidak berfungsi, hanya memiliki polaritas positif saja.
Gambar 8.
Switch Lock Power Window
3) Switch power window
Masing-masing switch
power window berfungsi menggerakkan motor
power window dari masing-masing jendela penumpang depan dan belakang.
Letak dari switch
power window ada
pada masing- masing pintu
penumpang. Switch ini hanya dapat digunakan ketika Switch Lock Power Window dalam keadaan off.
Gambar 8.
Switch power window
·
Regulator Jendela (window
regulator)
Window
regulator berfungsi sebagai pengubah gerakan berputar dari motor power window
adalah gerakan keatas dan kebawah untuk membuka dan menutup jendela. Tipe
regulator jendela yang ada pada power
window ada dua yaitu:
1) Tipe regulator
jenis x-arm
Merupakan regulator yang penggeraknya menggunakan kabel untuk
pengoperasian power window. Mempunyai
kelebihan suara yang tidak berisik
dan tidak menggunakan banyak tempat Biasa digunakan
kendaraan kecil dan kendaraan penumpang.
Gambar 9. Regulator power window jenis
X-arm
2) Tipe regulator
jenis kabel
Merupakan regulator yang penggeraknya menggunakan kabel untuk
pengoperasian power window. Mengeluarkan
bunyi saat beroperasi dan memakan
banyak tempat.Biasa digunakan kendaraan-kendaraan besar.
Gambar 10. Regulator power window jenis
kabel
·
Relay power window
Relay pada power window berfungsi
sebagai pengaman dari
switch. Apabila arus yang mengalir terlalu besar maka kumparan yang
ada dalam relai akan terputus.
Gambar 11. Relay power
window
·
Fuse
Fuse berfungsi sebagai pengaman dari kerusakan pada jaringan
kelilistrikan. Apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya maka logam fuse akan putus.
Gambar 12. Fuse
·
Circuit Breaker
Cara kerja alat ini adalah saat arus yang berlebihan (konsleting) mengalir melalui circuit
breaker, maka bimetal
menjadi panas.
Ini menyebabkan lempengan
membengkok,
sehingga hubungan circuit
breaker menjadi terbuka dan memutuskan aliran listrik.
Gambar 13.
Circuit breaker
·
Baterai
Fungsi baterai sebagai sumber arus atau penyuplai
arus ke setiap sistem yang membutuhkan
arus dalam pengoperasiannya.
No comments:
Post a Comment